Diamond Edge in Jakarta : Diamond Life After Effects (part 3)
Di dalam Hall 3A, lampu masih nyala dan penonton mulai memenuhi ruangan. Semua MV Seventeen diputar dengan volume kecil dan para Carat ikut nyanyi dan fanchanting. Aku, Rin, dan Mel mencari spot yang baik karena section kami adalah standing section paling ujung.
Playlist MV diputar sekitar tiga kali putaran dan itu lama banget, sekitar satu jam. Volume carat yang nyanyi makin kecil. Beberapa duduk dan minum sambil menunggu. Aku sendiri mencoba jongkok tapi hasilnya malah bikin kaki tambah sakit.
Playlist MV diputar sekitar tiga kali putaran dan itu lama banget, sekitar satu jam. Volume carat yang nyanyi makin kecil. Beberapa duduk dan minum sambil menunggu. Aku sendiri mencoba jongkok tapi hasilnya malah bikin kaki tambah sakit.
Pukul 17.25 playlist MV selesai,
semua carat yang awalnya duduk langsung berdiri. Ternyata yang diputar malah
iklan. Iklannya mbosenin pula --“ Setelah itu lagu Indonesia Raya diputar,
semua orang di dalam hall menyanyikannya dengan keras. Begitu lagu selesai,
semua lampu mati.
Kemudian salah satu member naik tangga. Dan itu Junaedi a.k.a Wen Junhui!
Walaupun dilihat dari jauh, Jun
keliatan banget gantengnya. Selain itu diperjelas sama video dari proyektor,
sih. He he. Setelah itu S.Coups, Mingyu, Wonwoo, dan member lainnya datang
sampai lengkap.
Waktu itu tangan udah gemeteran pegang cabong, dan dada rasanya
agak sesak karena nggak percaya bisa liat mereka secara langsung, OMG. Aku
nggak peduli sama tenggorokanku yang lagi batuk, dan ikut teriak-teriak sama
Carat yang lain.
Lagu
pembukaan mereka yaitu Pretty U, dan
aku tambah sesak nafas D: Mereka nggak ada bedanya dari semua
video yang aku tonton di internet. Lebih ganteng malah. Sekali lagi, waktu itu
aku masih nggak percaya aku lihat mereka nari dan nyanyi secara langsung.
NB. Semua video direkam dari Green B, section paling jauh, jadi banyak yang nggak jelas
Setelah
Pretty U, DK teriak “Hello Jakarta, are you ready?!” dan pastinya dijawab
teriakan Carat satu hall. Mereka lanjut nyanyi Beautiful dan Adore You.
Tangan kanan semangat banget ngayunin lightstick dan mulut sibuk ikut fanchant.
Demi apa rasanya plong banget. Semua teriakan yang ditahan waktu fangirling
sendirian, bisa lepas.
Begitu Adore You selesai, semua member
perkenalan. Waktu bagiannya Hoshi, (current) biasku, seneng banget bisa ikut
neriakin “Wangjanim (pangeran)” dan liat dia senyum waktu pada chanting. Tidak.
Terasa. Nyata.
Hoshi juga ngajari yel-yel buat para Carat. Kalau Seventeen teriak ‘caratdeul’, Carat harus ngefistbump(?) kedua tangan di depan dada dua kali, lalu seperti gerakan melempar telapak tangan ke kanan sambil bilang ‘edge’.
Hoshi juga ngajari yel-yel buat para Carat. Kalau Seventeen teriak ‘caratdeul’, Carat harus ngefistbump(?) kedua tangan di depan dada dua kali, lalu seperti gerakan melempar telapak tangan ke kanan sambil bilang ‘edge’.
….
Ya gitu
lah.
Selesai
perkenalan, lampu mati, dan mereka nampilin Very
Nice, lagu mereka yang pertama kali aku denger sampai sekarang jadi favorit
T_T Kebetulan fanchant lagu ini nggak terlalu susah jadi bisa ngikutin, YAY.
Lampu mati.
And… Performance Team muncul nampilin Swimming
Fool. Padahal lagu ini sebenernya aku nggak begitu suka, tapi ya… Gimana
ya. Bisa liat mereka langsung pastinya nggak peduli lagu apapun yang dibawa,
tetep teriak dan ikut nyanyi. Koreografinya juga lucu banget. Mbrambang aku
lihatnya :’ Nggak ngrekam karena terlalu fokus nonton koreo dan bukan lagu
favorit :|
Penjelasan singkatnya, Seventeen ini karena membernya banyak banget, mereka dibagi jadi tiga unit. Performance Team, unit bagian dance, Vocal Team, unit bagian vokal, dan Hip Hop Team, unit bagian rap.
Performance
Team akhirnya menghilang ditelan gelap lalu VCR diputar, isinya foto-foto masa
kecil sebong yang lucu banget. Duh.
VCR dua
menit an selesai dan Seventeen muncul lagi! Horeeee. Mereka pakai baju sekolah
dan nyanyi Mansae.
Lanjut
habis Mansae, Boom Boom. Sayang
banget lagu yang biasanya pake outfit gelap dan jaket fancy, tadi malam
dinyanyiin pake seragam sekolah dan nggak semua kemejanya dijadiin luaran. Jadi
nggak ada efek buka-buka jaket kayak biasanya, huhu.
Boom Boom selesai, semua member ke backstage kecuali Wonwoo dan S.Coups. Wonwoo ternyata ganteng nggak ketulungan, wajahnya kayak tsundere di komik-komik gitu. Sedangkan S.Coups selalu senyum dan beneran putih kayak vampir. Mereka berdua ngajak ngobrol para penonton sambil bawa kamera, katanya buat mengabadikan momen bareng Carat. Ada spot kecil Pink B yang beruntung banget bisa foto bareng S.Coups. Pink B itu section depanku :) Mereka ngajak Carat teriak keras, karena S.Coups ngejanjiin aegyo. Carat pasti auto-semangat lah kalau dijanjiin aegyo. Wonwoo pun nggak ketinggalan dengan ‘aing’ nya.
Lalu mereka
berdua balik ke backstage, dan VCR Vocal Team diputar. VCR nya memakai background
music genre lo-fi, dan aestetik banget videografi nya. Begitu VCR selesai,
Vocal Team menyanyikan We Gonna Make It
Shine dan Don’t Listen Secretly.
Lagu mellow Seventeen pokoknya emang paling bagus dibawain Vocal Team. Mereka
nyanyi keren banget, terutama Seungkwan dan DK yang di lagu-lagu sebelumnya udah
banyak dapet bagian high note, suara mereka tetep jernih di sini. Jelas lah, mereka kan Main Vocal... Lautan Cabong pun mulai berayun kanan-kiri dengan tempo pelan.
Waktu Vocal
Team aku ngrekam video dikit banget karena mereka nggak ngedance. Jadi aku
ngrekam suara.
Setelah dua
lagu tadi, giliran VCR Hip-hop Team diputar. Visual Team ini beneran
edan deh, kayaknya. VCR nya bertema 'penjahat', i think, semua membernya
duduk di kursi, ada adegan mereka pakai borgol,
duduk di meja juga. Hip-hop Team bawain dua lagu, yang pertama mixtape yang
belum pernah aku denger sebelumnya, dan yang kedua Check-In.
Atmosfer mellow langsung berubah jadi swag dan energik
banget karena rap mereka. Di mixtape pertama tadi, Vernon semangat banget sampe
geraknya agak butuh bimbingan bagi yang menonton. Waktu lagu Check In, semua Carat chant waktu lirik “Yeah, I check in Jakarta city”. Jelas
kan alasannya apa? Gara-gara itu juga Vernon di penampilan-penampilan berikutnya
sering ngomong “I check in…” dan
dilanjut “Jakarta city” oleh
Caratdeul.
Puas dengan
perform Hip-hop Team, VCR Performance Team diputar dan aku teriak tambah
kenceng karena pengen liat Hoshi Wangjanim dan Dino. Mbak-mbak di sebelahku
sibuk neriakin Jun. Mereka nampilin OMG
dan Highlight. OMG ditampilin di
panggung utama,
sedangkan Highlight di panggung depan. Bahagia banget lihatnya, karena Highlight itu memang paling bagus ditampilin sama Performance Team, menurutku. Selain itu, nggak ada fanchant yang harus nyebutin 13 nama dalam waktu 6 detik kalau Performance Team yang nampilin.
sedangkan Highlight di panggung depan. Bahagia banget lihatnya, karena Highlight itu memang paling bagus ditampilin sama Performance Team, menurutku. Selain itu, nggak ada fanchant yang harus nyebutin 13 nama dalam waktu 6 detik kalau Performance Team yang nampilin.
Lalu, VCR
lagi. Tapi kali ini VCR nya Seventeen. VCR selesai, panggungnya jadi warna
merah dan bagian diamondnya bergerak. Semua member mulai muncul dengan outfit
merah, awalnya kukira mereka bakal nyanyi Quick
Pace yang aku bener-bener berharap mereka bakal nampilin itu, tapi ternyata yang ditampilkan Crazy in Love. Waktu Crazy in Love berlangsung, aku masih
berharap mereka bakal lanjut pakai lagu Quick
Pace. Namun ternyata tidak, huhu.
Setelah Crazy in Love, China Line maju ke
panggung depan dan nampilin My I. My I
ini nasibnya kayak Swimming Fool di
hpku, jarang diputer tapi begitu liat koreografi mereka secara langsung, pakai
pita dan ada kayak campuran martial artsnya, aku jadi agak gumun kok mereka bisa nari tanpa kelilit pita sepanjang itu :\
Tiba-tiba,
Vocal Team muncul lagi dan mereka nyanyi Abuse!!!
Lagu Vocal Team yang paling aku suka dari semua lagu unit ini. Awalnya aku ngrekam via suara dan gara-gara merinding, hp sama
handbannerku jatuh. Sempet diinjak beberapa orang tapi langsung kuambil lagi. Untung nggak
kenapa-napa.
Lanjut ke
Hip-hop Team lagi, If I. Aku
terlalu terhipnotis sama perform mereka dan nggak sempet ngrekam apapun. Agak
sedih sih harus nyari fancam orang kalau mau lihat lagi.
Nah, habis
itu mereka kumpul di panggung utama dan refreshing. Mingyu disuruh nyanyi Abuse, dan buat seorang rapper, suaranya
bagus banget.
Lalu
Joshua, Woozi, dan S.Coups melakukan freestyle dance. Lanjut, Seungkwan juga ikut karena para
Carat neriakin namanya. Berikutnya, Carat neriakin Wonwoo buat freestyle tapi
dia nggak mau karena bilangnya tadi udah nari. Akhirnya dia nari If I lagi di bagian klimaks.
Sayangnya, aku nggak ngrekam lagi. Sebenarnya habis itu Carat masih
neriakin nama salah satu member, aku lupa, buat disuruh nari. Tapi Seungkwan
bilang kalau mereka freestyle terus, nanti Carat bakal kehilangan satu lagu. YA
NGGAK MAU LAH!
Seventeen
pun lanjut perform lagu Rock yang
koreo bagian reffnya minta diberi kata-kata kasar, dan Chuck. Setelah Chuck
selesai, Dino ngajarin para Carat buat melakukan koreo inti Chuck bagian ‘Chuck! Chuck! Bruh, Chuck!’. Waktu itu Dino pingin banget aku bawa
pulang buat dijadiin abang (o-o).
Masih di
suasana break, tiba-tiba Vernon bilang kalau lagu selanjutnya bakal jadi lagu
terakhir konser mereka di Jakarta. Dia pura-pura nangis di pundak DK. Semua
Carat teriak kecewa tapi aku yakin pasti nantinya bakal ada encore. Don’t Wanna Cry jadi ‘lagu terakhir’
mereka malam itu. Sebelumnya ada DK dan Jeonghan di bagian intro, yang indah dan
luwes banget gerakannya. Setelah itu fanchant Carat jadi lebih keras dari
sebelumnya. Lampu langsung mati setelah Don’t Wanna Cry selesai.
Rasanya
sesak lagi.
Aku
berpikir positif kalau ini pasti dibuat-buat dan mereka bakal muncul lagi, dan
pamitan sebelum konser bener-bener selesai. Apalagi project 17UnionINA belum
berjalan karena belum ada lagu Healing.
Hall penuh dengan teriakan ‘Seventeen!’ berulang kali, namun karena yang dipanggil tak kunjung muncul, kami diam lagi. Carat mencoba lagi dengan teriakan ‘Encore!’ dan hasilnya tetap sama. Untuk beberapa saat Hall hening penuh kebingungan.
Hall penuh dengan teriakan ‘Seventeen!’ berulang kali, namun karena yang dipanggil tak kunjung muncul, kami diam lagi. Carat mencoba lagi dengan teriakan ‘Encore!’ dan hasilnya tetap sama. Untuk beberapa saat Hall hening penuh kebingungan.
Tiba-tiba
proyektor menayangkan VCR lagi yang isinya tentang berbagai macam definisi
Carat bagi masing-masing member Seventeen. VCR ini pakai Smile Flower sebagai musik latarnya dan sukses bikin banyak Carat
nangis. Termasuk aku.
Masih sibuk
nangis dan ngelap ingus, tiba-tiba Seventeen muncul dengan outfit jins dan kaos
dengan warna fandom. Pink dan biru muda. Benar kan, mereka masih muncul dan
menyanyikan Shining Diamond.
Kemunculan mereka yang tiba-tiba bikin aku nangis tambah kejer dan
menggoyang-goyangkan Cabongku sampai nggak sengaja nggebuk kepala cewe di
depanku. Maafin aku, Mbak :(
Setelah Shining Diamond, saatnya lagu penutup
sekaligus project Carat. Lagu Healing
dimulai, para Carat pun menaikkan handbanner yang sudah dibagi. Kalau nggak
salah, arti dari handbanner ini kurang lebih ‘kami akan melihat Seventeen’
(dicari Mel lewat google translate).
Aku nggak
bisa lihat apapun waktu Healing,
karena semua ngangkat banner dan jarak
pandangku jadi terhalang. Nggak apa-apa, deh. Demi project bersama.
Selesai perform, para member duduk di panggung utama dan saling bertukar kesan-pesan mereka setelah konser di depan Carat Indonesia.
Selesai perform, para member duduk di panggung utama dan saling bertukar kesan-pesan mereka setelah konser di depan Carat Indonesia.
Aku nggak inget banyak isi kesan-pesan semuanya. Ada Seungkwan yang nyanyi sedikit bagian Smile Flower, DK-Mingyu-S.Coups-Jun yang berusaha ngomong ‘aku cinta kamu’, Hoshi yang selalu promosi Seventeen Second Project by SVT Leaders, Woozi yang manyun-manyun waktu The8 lagi kasih kesan-pesan, dan paling memorable, Dino yang diganggu hyungnya waktu lagi ngomong lalu dia ngajak seluruh Carat mengikuti teriakannya.
Semuanya
sudah memberi kesan-pesan, mereka pun melakukan pamitan yang sesungguhnya
dengan melakukan bow di setiap section dan mengucapkan greeting di tengah
panggung. Kemudian panggung menutup, dan seluruh lampu hall menyala diiringi
lagu Love Letter.
Aku, Mel, Rin
sempat istirahat sebentar dengan duduk di dalam hall dan kebetulan ketemu lagi
dengan Mbak Fi-Mbak Ve. Rambut mereka berantakan dan kucirnya hilang entah
kemana. Kami menyempatkan diri buat selfie dan bertukar akun sosmed sebelum
pulang.
Setelah
kontak-kontakan dengan Mbak Ufi, kami pamit keluar duluan dan mengambil barang
titipan, duduk-duduk lagi sebentar dengan Far dan Mbak Ufi, pesan uber, dan
masih menyempatkan diri buat beli beberapa merch yang harganya jadi lebih murah
setelah konser.
Sampai di
hotel, semua cuma naruh barang lalu bikin pop mie sebagai makan malam. Karena
nggak ada air panas di dalam kamar, kami harus turun ke resto untuk ambil air
panas. Lucunya, kami nggak pakai alas kaki apapun dari lantai 3 ke lantai 1
padahal lantainya dingin banget. Sambil makan, kami bertukar cerita antar section.
Pukul 12
semua kembali ke kamar dan tidur.
Keesokan
paginya kami bangun lebih siang dari hari sebelumnya. Maklum, kan tepar. Aku
bangun pertama dan langsung mandi karena takut ketiduran lagi. Pukul 8 kami
berangkat ke bandara tanpa Mbak Ima karena Mbak Ima beda pesawat dan beda
jadwal.
Selama
perjalanan menuju bandara semuanya sibuk cerita dan bertukar video. Bahkan
sampai menit-menit sebelum disuruh masuk ke pesawat, kami masih juga sibuk
kirim-kirim video.
Lima puluh menit di dalam pesawat diisi dengan tidur. Sampai di bandara, aku cuma ambil koper dan semuanya mengambil beberapa barang yang dititipkan di dalam koperku.
Lima puluh menit di dalam pesawat diisi dengan tidur. Sampai di bandara, aku cuma ambil koper dan semuanya mengambil beberapa barang yang dititipkan di dalam koperku.
Akhirnya di
luar kami berpisah, sekedar salaman dan high five, dan janji kalau kami bakal
kumpul dan nonton bareng lagi di konser Seventeen berikutnya. Di section paling
mahal dan berdiri paling depan.
Di tengah
perjalanan hujan deras turun. Rasanya kayak lagi di dalam film. Hujan turun
ketika aku masih sedih dengan kenyataan kalau konser sudah selesai, Seventeen
bakal balik ke Korea secepatnya, dan sepertinya teman-temanku juga merasakan
hal yang sama. Bahkan sampai di rumah waktu aku play lagu-lagu Seventeen yang
ngebeat, aku malah nangis.
Well, being a fangirl is not easy. We love our
idol so much when they don’t even know that we exist. Tapi mereka pasti punya sedikit
celah buat seluruh fans di hati mereka karena mereka juga selalu berusaha untuk
membuat penampilan terbaik yang memuaskan publik. And this was absolutely one of my precious experience as a teenager that I would never forget.
*
Selesaiiiii!!!
Hampir
semua detail kegiatan aku tulis di sini biar pada ambil hikmahnya dengan sudut
pandang masing-masing, ya *hikmah?*.
Di konser
ini ada beberapa hal yang bikin aku agak kecewa. Di antaranya pertunjukan aegyo
masih kurang, nggak ada lagu Quick Pace,
nggak ada mereka perform lagu Indonesia, dan nggak ada perform lagu
girlgroup. Walaupun begitu tetep aja aku puas dengan dua jam berharga tanggal
23 September kemarin.
Setelah
world tour ini, Seventeen masih disibukkan dengan segala macam promosi album
kedua mereka yang rilis sebentar lagi. Nggak kebayang deh capeknya. But, I wish you all the best, Seventeen.
Semoga kalian sukses, selalu sehat, dan selalu dicintai. Jangan lupa main-main
ke Indonesia lagi biar aku nggak kangen. Chu.
Baca : part 1, part 2, part 3
Baca : part 1, part 2, part 3
Komentar
Posting Komentar